expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday 23 October 2016

Banaran9 Coffee, Cimory, Sam Poo Kong dan Kuliner Simpang Lima Semarang

Weekend kali ini kami, saya dan papi Juno memutuskan untuk mengajak Juno jalan-jalan ke Semarang.Sebenarnya sudah lama kami merencanakan ini, tapi ada saja alasan yang membuat kami menundanya,padahal Semarang sebenarnya nggak jauh juga ya dari Jogja,tapi tetap saja kami harus meluangkan waktu minimal 1 hari,dan itu yang sulit.

Oke,akhirnya beberapa hari lalu kami fix memutuskan weekend ini ke Semarang,setelah membereskan beberapa hal terkait pekerjaan.Pekerjaan Papi Juno lebih tidak terikat waktu dibanding saya,artinya weekend pun bisa saja ada pekerjaan yang harus diselesaikannya,jadi kalau mau weekend-an ke luar kota,paling nggak harus direncanakan beberapa hari sebelumnya.

Sabtu jam 07.00 wib kami berangkat dari Jogja.Alhamdulilah jalan nggak begitu macet,padat lancar lah.Juno sangat excited selama perjalanan.Oya,Juno sangat tertarik dengan jembatan,entah mengapa,tapi di manapun itu,ketika melihat jembatan,dia akan sangat senang dan melihatnya dengan takjub.Begitu pula perjalanan kemarin pagi,kebetulan sepanjang jalan Jogja-Magelang ada banyak sekali jembatan,Juno senang sekali dan berkali-kali terkagum-kagum melihat jembatan sambil mengucapkan kata "wow".

Selepas Magelang Juno tertidur di pelukan saya.Perjalanan yang cukup lama(kami jarang melakukan perjalanan jauh dengan berkendara sendiri),membuat Juno mengantuk,ditambah berada di pelukan maminya,I think it's the the most comfort place of him.Dia tertidur dengan sangat pulas dan lama sekali.

Sampai di Jalan Raya Magelang Km.50,Gemawang,Jambu,Kabupaten Semarang,kami memutuskan untuk berhenti di Banaran9 Coffee and Tea.Beberapa kali kami melewatinya,sering baca ulasannya di majalah,tabloid,koran ataupun online,sering juga diulas di televisi,tapi belum pernah sekalipun kami mencobanya.Jadi kali ini kami akan mencobanya,sekalian sarapan karena paginya belum sempat sarapan.Jam 08.00 wib kami tiba di Banaran9,masih sepi,hanya ada sekitar 3 mobil terparkir di sana.Sebagai informasi, Banaran9 Coffee and Tea merupakan salah satu unit usaha kafe yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX).Merupakan kafe dengan konsep klasik,di tengah perkebunan teh,dan memiliki taman bermain yang cukup luas di halamannya.Ada 3 bangunan yang digunakan sebagai kafe,dan di belakangnya adalah pabrik kopi.

Kami memilih bangunan utama yang berada di tengah,dan menempati sofa di pojokan,yang letaknya berdekatan dengan kasir.Papi Juno memesan nasi goreng ampela,sedangkan saya karena tidak terbiasa sarapan,hanya memesan tempe mendoan.Juno baru agak susah makan,beberapa hari ini dia hanya mau makan roti dan minum susu saja,jadi untuk Juno saya bawa roti dari rumah.Berhubung ini di Banaran9,didukung hawanya yang cukup dingin,suasananya cocok sekali untuk minum kopi.Kami memesan 2 cangkir kopi,papi Juno memesan Kopi Tubruk Banaran dan saya pesan Kopi Banaran Cream. Sebenarnya saya bukanlah penikmat kopi,tapi saya rasa tak ada salahnya saya mencoba,bukan tiap hari juga kok.


Tak lama pesanan kami datang,2 cangkir kopi,nasi goreng ampela dan tempe mendoan panas.Hemmm...aroma kopinya terasa sekali.Tapi jangan lupa ditambahkan gula dulu ya sebelum diminum.Tempe mendoan panas plus kopi cream,ditambah udara dingin,hemmm...cocok sekali.Andai saja lokasinya tidak jauh dari Jogja,pasti saya akan sering ke sini,suasananya adem,pas sekali untuk refreshing dari rutinitas.

Sekitar 1 jam kami di sana, setelah makan,kami menemani Juno bermain sebentar dan melihat ikan di kolam yang ada di halaman kafe,dan tak lupa foto-foto dulu dong,sudah bawa fotografer pribadi lho,sayang kalau tidak dimanfaatkan,hehehe (papi Juno hobi fotografi juga).Kamipun melanjutkan perjalanan,sekitar jam 10.30 kami tiba di Cimory Resto and Milk Factory yang berlokasi di daerah Bawen,Ungaran,Semarang Utara.Sebenarnya ini adalah tujuan utama kami. Sebelumnya kami hanya mendengar cerita dari teman dan saudara,dan saya merasa Cimory merupakan tempat yang harus dikunjungi.Pada hari Sabtu-Minggu peternakan dan perkebunan terbuka untuk umum,hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10.000,-,kita akan mendapat voucher penukaran produk.Kemarin saya dapat 2 bungkus susu soya.Oiya,di Cimory anak usia 3 tahun ke bawah tidak perlu membayar tiket.


Menurut saya,bagi yang memiliki anak kecil seusia Juno,Cimory cocok banget sebagai tujuan wisata,karena ada farm nya,di mana anak-anak bisa melihat beberapa jenis hewan dan tumbuhan,antara lain sapi perah,kelinci,berbagai jenis burung,kijang,kura-kura,ikan di sana.Kebetulan waktu kami tiba di sana,baru ada rombongan anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) sedang mengikuti educational tour,jadi sekalian saja kami ngikutin di belakang mereka,hehehe.
Juno excited sekali melihat bermacam binatang,bahkan dia sempat memberi makan kelinci.Sekitar 1,5 jam kami berkeliling dan tak lupa menyempatkan membeli yoghurt,produk dari Cimory dan mampir ke restonya.Sekitar jam 13.00 wib kami keluar dari Cimory dan melanjutkan perjalanan ke pusat kota Semarang. 

Ya,kami memang akan menginap semalam di Semarang.Melalui website booking.com, kami sudah booking 1 kamar untuk 1 malam,tentu saja kami cari hotel yang sesuai dengan budget kami,dan beruntung kami dapat hotel yang tidak jauh dari Simpang Lima,yaitu Hotel Ibis Budget yang berlokasi di Jl.Kapten P.Tendean No.21, Semarang.Oya,ratenya 265 ribu/malam termasuk pajak dan include breakfast,lumayan murah kan untuk hotel yang bisa dibilang masih baru?Oya,kami sempat cek rate kamar yang sama di traveloka.com,ratenya sama,namun di traveloka tidak termasuk brakfast.So,kami pilih yang di booking.com,ngirit,hehehe.

Sekitar 1 jam kami tiba di hotel,dengan mengandalkan GPS. Menurut kami jalanan di Semarang agak mbulet,sebenarnya cuma di situ-situ aja,cuma kebanyakan muter-muternya jadi cukup membingungkan,GPS really helps.Tiba di hotel sekitar jam 14.00.Kami amati,hotel ini masih baru,pegawainya tidak banyak,tamunya belum begitu banyak,jadi mungkin masih promo rate.Kamar kami di lantai 6,kamar berukuran 4x3 meter ini memang terlihat agak sempit buat kami bertiga,but it's ok lahhh.Satu double bed,shower bathroom yang terpisah dengan kloset,partisi yang berfungsi sebagai meja dan wastafel,ditambah AC dan televisi dengan channel berlangganan,plus breakfast,lebih dari cukup lah untuk hotel budget.Really Recommended.


Hotel Ibis Budget Semarang
Setelah beristirahat sekitar 3 jam,kami bersiap-siap untuk menghabiskan malam minggu di Simpang Lima.Kami ingin mencoba kuliner yang ada di sana.Jam 18.00 kami berangkat menuju Simpang Lima.Alhamdulilah cuaca cukup cerah,hanya sedikit macet.Lagi-lagi kami hanya mengandalkan GPS sebagai penunjuk arah.Setelah muterin Simpang Lima 2 kali,akhirnya kami mendapat tempat parkir di depan pos polisi.Susah banget ternyata cari parkir di sana,mungkin karena malam minggu 'kali ya.Kami agak surprised ketika mendapati tukang parkirnya adalah seorang ibu yang sudah lanjut usia, sekitar 60 tahunan,namun masih sangat cekatan memberikan aba-aba parkir.

Setelah berkeliling kami memutuskan untuk makan nasi liwet di salah satu ujung deretan tenda kuliner,saya kurang begitu ingat,lokasinya,tapi yang jelas seberangnya adalah Mall Ciputra.Hemmm,nasi liwetnya enak lho,namun sayang kami kurang menikmati,karena Juno saat itu rewel,membuat kami tidak bisa berlama-lama di tempat itu.Tapi beneran lho,nasi liwetnya enak banget,makan berdua dibandrol 46 ribu,standar lah ya.Sekali lagi recommended.


Simpang Lima
Kami mencoba menenangkan Juno dengan mengajaknya makan es krim di Mall Ciputra.Sekitar 1 jam kami nongkrong dan dilanjutkan berkeliling sebentar di mall tersebut,sempat nonton show yang menampilkan beberapa waria di sana dan tertawa dibuatnya.

Jam 21.00 kami kembali ke parkiran dan melanjutkan perjalanan untuk muter-muter kota,tentu saja tetap mengandalkan GPS.Kami menuju Kota Tua,setelah sempat salah arah,dan sedikit berdebat,akhirnya bisa juga kami sampai di Kota Tua,padahal tidak jauh dari hotel sebenarnya.Tujuan kami ke sana adalah untuk melihat bangunan-bangunan tua jaman Belanda yang masih berdiri kokoh tanpa perubahan.Klasik.Indah.Romantis.Itu kira-kira yang ada dalam benak saya.Sayang sudah malam,kami tidak berhenti untuk foto.

Pelan-pelan kami menyusuri jalanan kota Semarang,melihat-lihat bangunan-bangunannya yang sebagian besar masih asli arsitektur jaman Belanda,termasuk Lawang Sewu yang cukup legendaris karena horornya itu.Kami tidak turun,hanya lewat saja.Sangat indah dipadukan dengan lampu-lampu temaram di sekitarnya.Sekitar jam 22.30 wib kami memutuskan untuk kembali ke hotel,istirahat.

Keesokan harinya setelah sarapan di hotel kami mengemasi barang-barang kami dan checkout pada jam 09.00 wib.Setelah checkout kami menuju Jalan Pandanaran yang merupakan daerah pusat oleh-oleh untuk membeli oleh-oleh khas Semarang.Ada 1 yang ingin sekali saya beli,yaitu lunpia (atau lumpia) khas Semarang,karena ukurannya yang cukup besar jika dibandingkan lumpia pada umumnya.Harganyapun di atas rata-rata harga lumpia biasa.Saya membeli lumpia basah (mentah,tinggal digoreng) seharga 9 ribu/biji,namun kami sempat mencicipi yang sudah digoreng.Hemmm...selera saya banget deh.Selain lumpia basah,saya juga beli wingko babat untuk oleh-oleh.

Berhubung langit sangat mendung,kami tak berlama-lama di sana,dan segera melanjutkan perjalanan ke Kuil Sam Poo Kong yang merupakan peninggalan Laksamana Tiongkok Muslim yang bernama Zheng He atau yang biasa dikenal dengan sebutan Laksamana Cheng Ho.Sayang sekali tiba di sana,hujan turun sangat deras,kami masuk namun tidak bisa berkeliling karena hujan sangat deras,ditambah membawa Juno,tidak mungkin bagi kami untuk berhujan-hujanan.Ini kali kedua saya mengunjungi Sam Poo Kong,yang pertama 3,5 tahun lalu ketika sedang hamil 6 bulan,entah kebetulan atau tidak,tapi waktu itu ketika saya mengunjungi Sam Poo Kong,juga hujan deras.Saya kurang beruntung lagi kali ini.Sekitar jam 11.00 kami keluar dari Sam Poo Kong dan menuju Jogja.Pulang.


Sam Poo Kong, siang tadi hujan deras
Hujan merata mengguyur Semarang tadi siang ketika kami pulang ke arah Jogja.Beberapa kali papi Juno menguap,hemmm pak sopir ngantuk,pikir saya.Akhirnya saya menggantikannya nyetir.Seperti ketika berangkat,sepanjang perjalanan Juno tidur.Juno dan papinya tertidur,jadi sayapun nyetirdengan santai,ngga ngebut,ditemani musik.Tapi nggak lama sih saya sendirian,sekitar 1 jam-an,Juno dan papinya bangun.

Sampai di daerah Tempel,Jalan Raya Magelang-Jogja,Papi Juno mengajak saya mampir untuk makan siang di Warung Brongkos Bu Padmo (Warung Ijo) yang terletak tidak jauh dari Pasar Tempel.Sebelumnya Warung Ijo berada di bawah jembatan Kali Krasak,yang tak jauh dari lokasinya sekarang.Warung ini sudah sejak tahun 1950an lho,legendaris banget kan.

Bagi yang belum tahu,brongkos merupakan salah satu masakan Jawa, sayur berkuah coklat pekat,mirip Rawon tetapi memakai santan.Warna coklat pekat itu karena memasukkan rempah lokal bernama kluwak.Biasanya brongkos berisi potongan tahu dan kacang tholo dan ditambah potongan daging sapi.(http://jalanjogja.com/brongkos-karnifora-bu-padmo/).
Rasanya,hemmm...bagi penyuka masakan bersantan atau masakan Jawa,pasti akan ketagihan setelah mencobanya.Walaupun agak sedikit pedas,Juno juga mau lho.Dua porsi nasi sayur brongkos dan minum dibandrol 62 ribu.Agak sedikit mahal memang,tapi sepadanlah dengan rasanya.Penasaran?Silahkan dicoba.


Warung Brongkos Bu Padmo,Tempel
Setelah makan siang di Warung Ijo Bu Padmo,kami melanjutka perjalanan ke Jogja.Alhamdulilah jam 15.00 kami tiba di rumah dengan selamat.Walaupun Semarang tidak begitu jauh dari Jogja,hanya ditempuh sekitar 3 jam berkendara,tapi weekend kali ini sangat berkesan bagi saya.Bukan masalah jauh dekatnya,bukan masalah di mana, ke mana,ngapain saja,tapi bisa menghabiskan weekend 2 x 24 jam tak kurang sedetikpun bersama keluarga,bagi saya sudah lebih dari segalanya.Cukup untuk ngecharge energi buat minggu depan.Setidaknya bisa fresh lagi lah menghadapi minggu depan.Semoga bermanfaat.Happy working days.




1 comment: